Draco Malfoy kan Keren ya?

baiklah..malam ini mau cerita tentang film harry potter. iya sih iya. filnya udah lama kan? dan jadul banget kalo bahasnya sekarang. terus kenapa. masalah? kalo masalah apa gitu penyelesainnya. nggak ada? ya udah nggak usah baca. selesai kan ? hehehehehe bercanda..

mari ke topik
begini..
uhm..
uhuk.

makan dulu yaa aku..
eh iya deh.. sambil makan aja gitu ngetiknya..
begini..

di film seri Harry Potter gue rasa ada kan ya tokoh favoritenya. ada yang suka Harry Potternya, ada yang suka Ron weasley , ada yang suka hermione . ada yang suka Hagrid maybe.. atau.. Troll? hehe

oke di film Harry Potter gue suka banget sama yang namanya Draco Malfoy. kenapa..lucu aja sama rambutnya. unik gitu.. dan cakep. udah ah sampai disini pembahasannya..makasih !

mimpi mimpi mimpi

JADI NYATA !!!

Aku Mau Belajar Ramuan

well well well
dulu waktu masih SMP, tahun (2004-2007), sering banget ada yang nanya, nanti kalo SMA sekolah mana den, SMA mana? SMA 17? SMA 6? SMA KI? Swakarya? atau KUMBANG.

Kesel banget gue pas ada yang bilang SMA KUMBANG, itu kan SMA paling elit di Palembang..

gue pun dengan bangganya , "dheni mau sekolah di hogwarts"
"hogwarts dimana itu den? "
"SMA KUMBANG maju dikit"
"ooh"

itu sih jawaban orang yang nggak tahu Hogwarts, kalo yang tahu mah mereka ngakak aja,

"mau ngelawan voldermord lu den?"
"gue mau disapparate sama dobby, atau sama prof. Dumbledore" jawab gue enteng

beneran yaaa, waktu SMP kalo lihat film Harry Potter rasanya pengen banget sekolah sihir, salah satu mata pelajaran favorite gue pasti ramuan. keren aja gitu ada ramuan yang namanya polijus, yang bisa merubah kita jadi orang lain, kemudian ada yang namanya benzoar penawar racun, dan banyak deh.. aneh-aneh ramuannya.. tapi bener-bener luar biasa gitu.

gue juga suka sama guru yang yang ngajar mata pelajaran ramuan, prof. Snape. iyaaa sihhhh. dulu waktu SMP temen-temen aku nggak suka sama yang namanya Snape, soalnya dia jahat banget sama Harry dan teman-temannya. kalo aku ya..suka snape bukan karna dia baik atau jahat... masalahnya di film Harry Potter dia sendiri yang ngomong bahasa inggrisnya satu kata per satu kata.. waktu SMP kan lagi semangt-semangatnya itu les bahasa inggris,, dan gue sama sekali nggak ngerti kalo di nonton film inggris itu, pengucapan mereka kecepetan..nah kalo Snape satu kata satu kata.. nah jadi mempermudahkan gue belajar bahasa inggris,,,

gara-gara suka sama Snape gue sampe dimusuhin loh sama temen-temenku ..heuuhhh...akhirnya gue pun bilang "iya aku nggak suka Snape, tapi belajar bahasa inggris sama Snape nggak papa kan yaa"
akhirnya kami pun temenan lagii.. hahahahah

lanjut lagi postingan berikutnya yaa... thank youuuuu


Cowok Asli Jawa itu Lucu

Asli jawa yaa, bukan campuran atau indo,
asli disini cowok jawa yang lahirnya di jawa, bapak ibunya asli jawa, dan bisa bahasa jawa tentunya.
entah kenapa banget yang namanya cowok jawa itu lucu, apalagi kalo bahasa jawanya medok banget, setelah gue amati ternyata kebayakan cowok yang aku suka yaa cowok jawa, apa karna gue orang jawa asli jadinya sukanya sama yang jawa-jawa hhi. oke gue mau menceritakan kenapa cowok jawa itu lucu,

pertama
cowok jawa itu dari bahasanya, kalo ngomong jawa, bahasanyaaaa melipis banget. kalian tahu nggak kalo orang yang masih muda, kalo ngmong sama orang tua pasti pake bahasa halus, asli bahasa jawa. gue suka banget kalo ngelihat orang yag bahasa jawa halus sama orang yang lebih tua darinya. itu menunjukkan kesopanan banget permirsha. yah. seandainya gue kemaren diizinkan ambil kampus ugm pasti sekarang gue punya banyak temen cowok jawa, yang kalo ngomong bahasa jawanya medok banget. sayang kemaren cuman daftar ulang aja di sana, terus kalo nggak dibolehin kuliah di jawa kenapa sampe mama mau bayar uang kuliahnya.ngabisin uang aja dah. yah nggak papa kuliah di Unsri juga ada beberapa cowok jawa walau nggak jawa-jawa amat. maksud nggak jawa-jawa amat disini yah orang tuanya jawa tapi lahirnya bukan di jawa. yaaahh kalo aku bilangnya sih bukan cowok jawa asli ini mah ini. nggak tertarik mah T.T
sama seperti adek gue dheka, di keluarga gue dia sendiri yang dikutuk lahir di Palembang. bapak ibu dan aku sendiri lahir di ponorogo, jawa timur.

kedua
cowok jawa itu lucu, mereka itu kebayakan hitam manis, manisnya sih kebayakan.

ketiga
cowok jawa itu baik

keempat
udah aku nggak bisa ngedefinisikan lagi. yang jelas cowok jawa itu lucu. orang tua aku pasti seneng banget kalo suatu saat nanti dapat mantu orang jawa juga. yang pasti sesama orang tua kami nanti kalo ngobrol pasti nyambung .

ada beberapa keluarga gue disini di palembang yang menikah sama bukan orang jawa, ada yang sama orang sekayu, orang palembang, pagar alam . pokoknya kayaknya nggak nyambung gitu kalo sesama orang tuanya gabung. kalo nggak itu ada perselisihan gitu. pernah kemaren ngadain acara lamaran gitu ceritanya, eh lamarannya bubar gara-gara keluarga aku yang jawa asli sama keluarga besan yang bukan orang jawa cekcok cuman gara-gara keluarga aku minta ada adat jawa di pernikahannya nanti, eh keluarga besan nolak, pengennya yang modern aja.. ckckc.. itu kemaren lamarannya salah satu oom aku.

kelima
aku orang jawa asli, lahir di jawa, ponorogo , jatim 22 tahun lalu, dan suka cowok jawa asli

Sepuluh Kali Lipat, Rani I’m Coming

Cerpen oleh: Dheni Puji Rahayu

Pagi itu, secerah mentari pagi yang mulai berjalan menuju ke langit, Dio Septian seperti biasa berangkat dari rumahnya menuju kampusnya. Hari ini dia adalah kuliah pagi, Dengan matic yang sudah menemaninya sejak dia duduk dikelas XII itu, Dio mengendarainya menyusuri perkotaan kota Palembang menuju kampusnya yang berjarak kurang lebih 5 km dari rumahnya. Sampai diparkiran kampus, ada banyak sapaan yang menyapanya. Perawakannya yang tinggi, dengan badan yang tidak terlalu kurus dan gemuk, kulitnya yang kuning langsat, serta rambutnya yang hitam berkilau, Dio memang menjadi idola bagi kaum hawa, terlebih dia juga seorang  yang paling dikenal di kampusnya, selain dari nilai akademiknya yang lumayan bagus dia memang dikenal sebagi pemain basket yang handal, dia juga seorang kapten dalam tim basket kampusnya.

“Kak Dio, kuliah pagi kak?” kata seorang adek kelasnya yang bernama Filia, yang waktu itu ada diparkiran. gelagat yang menunjukkan perhatian
“iya” jawab Dio sambil mamatikan motornya, Dio turun dari motornya
“kak hari ini ada tanding kan basketnya, kami boleh nonton” ternyata Filia masih ingin banyak bertanya dengan Dio. Dengan senyum khasnya Dio membalasnya,
“boleh saja, ajak teman-temannya yang banyak juga nggak papa, kasih semagat pemain basket kampus kita ya”
“iya kak” jawab Filia, ada senyum kebahagiaan pada dirinya, dia memang mengagumi sosok kakak tingkatnya yang sangat ramah itu.
“kakak ke kelas dulu ya” Dio pamit, dia segera pergi dari parkiran, Filia menganguk sambil melemparkan senyum manisnya pada Dio.  Dio berjalan menuju ke kelasnya yang terletak di lantai 2 gedung Fakultas teknik.  Dilihatnya kearah jamnya, masih ada 15 menit lagi sebelum dosen masuk kedalam kelas, untuk mata kuliah yang ini Dio tak berani ambil resiko, karena dosennya selau on time. Pagi itu Dio dengan senang masuk ke kelas tanpa harus telat. Dia sudah menghabiskan 3 kali jatah kuliahnya, jika pagi ini dia telat lagi entah dia tak akan bisa mengikuti uasnya dan tentunya akan berpengaruh apada nilai akhirnya.  
Sebagai mahsiswa semeter tujuh Dio masih memiliki banyak kegiatan diluar kegiatan akdemiknya, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) basketnya, UKM beladiri karate dan satu lagi dia juga bekerja di toko baju sebagai grapic desainer. Dio Septian adalah sosok pekerja keras, dia bisa membagi waktunya untuk kuliah, organisasi, dan kerja. Udah hampir tiga tahun dia bekerja, dan uang dari hasil kerjanya itu sedikit-sedikit dia tabung untuk mendapatkan barang impiannya yaitu motor byson . walaupun hidup di keluarga yang berkecukupan tak membuat Dio untuk selalu meminta pada orang Tua, dia lebih memilih ingin mendapatnya dengan keringatnya sendiri. Karna dia percaya yang dia lakukannya akan lebih bahagia jika dari kerja keras sendiri, Dengan gayanya Dio masuk ke dalam kelasnya, masih ada 10 menit lagi untuk dosen masuk kedalam kelas, Dio masuk ke dalam kelas, Ternyata bangku sudah banyak terisi penuh, dia duduk di bangku paling belakang,
Sambil menungu dosen masuk kelas, Dio mengeluarkan ponselnya, Dio membuka akun jejaring sosialnya Twitter,
“tweet sajak”
Tak seharipun dalam harinya semenjak Dio memfollow akun itu dia tidak melihat isi Timeline dari pemilik akun bernama  Syaharani, mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu kampus di Surabaya.  dia mengenal sosok wanita berhijab ini sangat pandai dalam menggunakan diksi tak heran jika banyak sekali followersnya. Dan semua followersnya selalu memuji dengan apa yang ditulis Rani. Termasuk Dio. Dio begitu ramah sampai Rani juga mengenal akrab Dio. Walau hanya kenal sebatas jejaring sosial Dio tahu ada tanggapan positif dari Rani. Setiap sajak yang Syaharani buat selalu aja membuat Dio senang. Dari fotonya Rani juga termasuk cewek yang manis.
Dio memang pintar dalam mengambil hatinya Rani, melalui gambaran yang selau Dio buat Dio berhasil mengambil perhatian Rani dengan membuatkan Rani gambar yang kemudian dikirimkannya melaui twipic twitter.  dari sinilah akhirnya bisa merambah ke chat di wa, wechat line dll. Obrolannya dengan Rani pun jadi makin panjang dan luas mulai dari basket, kuliah Dio, kuliahnya Ranni. Semuanya.  Dio dari dulu ingin sekali bisa bertemu dengan sosok yang diidamkannya itu, tapi jaraknya jauh dan berbeda pulau dengannya membuatnya maih terus menunda untuk menemui Rani.

“eh kenapa sih, ngapain lo yo,” Kata Angga teman dekat Dio . wajahnya menengok ke layar ponsel Dio. Angga sudah paham betul apa yang dilakukan Dio setiap saat pada waktu free  “ah lu stalking mulu kerjanya,  lu temuin deh itu Syaharani, di Surabaya kan? Minggu depan gue sekeluarga mau ke Surabaya, kalo lo mau ikut bisa bareng sama gue”
“Beneran mau ke jawa lu Ga? iya maunya sih, tapi.. nantilah gue masih ada yang mau gue beli”
“jadi uang lo udah terkumpul  bakal beli byson?”
“alhamdulillah, kalo gaji gue bulan ini sudah cair, insya Allah sudah cukup Ga”
“asek !”
Sesaat kemudian dosen masuk dalam kelas, perkulaihan dimulai. Semua mahasiwa teknik elektro itu fokus dalam  menerima perkuliah, usai perkuliahan selesai. Dio langsung menuju ke kampus tempat timnya akan bertanding. Tempat pertandingan yang ramai, Dio juga melihat beberapa adik tingkatnya melihatnya bertanding, tak hanya tu pendukung dari kampusnya juaga banyak yang memberi semangat. Dio bersama Timnya bersiap bertanding.

Usai pertandingan Dio tak langsung menuju rumah, dia akan mempir ketempat kerjanya, hari ini dia akan mendapatkan gajinya selama sebulan ini, dan dengan gajinya ini dia akan bisa mencukupi uang tabungannya utuk membeli barang yang dia inginkan sejak tiga tahun lalu. Dio masuk dalam kantornya. Masih menunggu, Dio kembali memainkan ponsel androidnya. dia menuju ke tab mentionnya ternyata ada mention dari Rani.

Kak @Dio bisa kali minta desain gambar lucu lagi :D,

Dio tersenyum, baru kali ini Rani meminta padahal biasanya Dio mempromosikan  sendiri gambarnya. Baru ngetik satu huruf tiba –tiba Dio dipangkail Wawan, atasan di kantornya.
“Iya pak, “ Dio berdiri dari duduknya dan mendekati bosnya itu.
“ini” wawan memberikan amplop pada Dio, tak seperti biasa amplopnya kelihatan lebih tebal dari biasanya. Dio menerimanya dengan peraaan yang aneh. “kenapa kamu Yo”
“kelihatannya kok banyak banget pak ya”
“Itu gaji kamu, selama setahun terakhir ini omset penjualan kita melunjak tajam Yo, semuanya sangat menyukai desain kamu, itu saya beri gaji 10 kali lipat dari biasanya, untuk bulan depan gaji kamu juga saya naikin 70 %”
“Alhamdulillah. wah terimakasih pak.”
Dio pamit pulang, dia bahagia sangat tak terkira, dia tidak menyangka mendapatkan gaji sepuluh kali lipa, itu artinya adalah gaji selama sepuluh bulan bekerja. Sebuah perjuangan yang sangat baik, dengan uang itu Dio tak hanya bisa membeli yang dia inginkan selama ini tapi dia juga mendapatkan sisa uang yang berlebih. Melihat itu Dio jadi ingat penawaran dari Angga di kelasnya tadi pagi, ada gurat senyum kembali terpancar darinya. Dio mengambil ponsel, dia ingat ada yang belum dia selesaikan tadi. Iya membalas mention dari Rani.

@Ranni iya boleh, kamu ingin desain yang seperti apa aku turutin Ran, akan lebih baik kalo buatnya bisa barengan ! :{D


Hal yang membahagaiakan, ada gurat senyum pada diri Dio yang dia lakukan yang terbaik dan yang membuatnya bahagia. itulah perjuangan. Perjuangan yang ulet pada akhirya akan mendapatkan yang terbaik pula.

Obrolan Serius dengan Satpam di Perpus Pusat Unsri

malam ini gue mau nyeritain sesuatu yang sebenarnya nggak penting, tapi cukup buat gue nyesek +SENANG. ya udah langsung ke TKP !
Begini.. *ehem hem uhuk uhuk .
oke.
lanjut
lah kapan nulisnya -__-

gini ya. kemarin jumat, 6 juni 2014, gue mau ke kampus unsri Indralaya.. waktu itu sih jam menunjukkan pukul 9.30. gue dari palembang jam 8. selama perjalanan antara jam 8-9.30 gue nyoba sms temen gue , eh ternyata pulsa habis.. ya udah gue nyoba isi pulsa pakai mobile banking, karna mendesak banget, gue harus ngehubungin temen gue..di line ga bisa, bbm centang doang..dan ternyata sinyal jalan palembang menuju indaralaya jelek banget.. gue nggak bisa isi pulsa mah kalo gini.

jam 9.30 gue sampai kampus, gue sengaja turun ke perpus pusat buat nyari wifi, astaga niat banget yah gue.. penampilan gue sih kalo ke kampus layaknya anak FKIP yah.. pakai rok dasar hitam, kemeja biru tua, dan jilbab panjang warna biru juga, tas kayak ibu guru gitu deh warna coklat... dan satu lagi gue bawak amplop berwarna coklat  besar ukuran A4, amplop itu isinya lukisan pesenan dari bekasi, rencana pulang dari kampus mau gue bawak ke JNE.

Gue pun naik tangga ...lanjut masuk pintu perpus..nah gue kan udah lama banget nggak ke perpus..ternyata yah pas masuk disebelah kanan ada sekret baru..nggak tahu itu sekret organisasi apa.. nggak jelas..makanya gue berhenti dan ngelihatin itu sekret..dan nggak tahunya sikap gue itu dilihatin ama satpam perpus..

"kenapa dek?" tanya satpam perpus yang berdiri nggak jauh dari tempat gue ngelihatin itu sekret..
"nggak" jawab gue.. gue langsung menuju ke lantai 2 . lantai 2 kan paling kenceng tuh wifinya.. naik tangga tuk tuk tuk..singkat cerita ke lantai 2 ternyata kalo wifian pakai account dan mesti daftar ke ICT..malasssssssssss >.<

gue kembali ke lantai 1, gue duduk dekat sekret organisasi gue tercinta LPM GS Unsri.. sekretnya emang di dalam perpus.. pengen masuk sekret, tapi kayaknya sepi sekretnya...nyari wifi, nyari wifi, isi pulsa isi pulsa

iyaapp itu yang ada di pikiran gue waktu itu. dan wifinya jelek banget.. gue nggak bisa internet bankingan ,,, gue pun jalan-jalan mengitari lantai 1 buat nyari angel yang pas yang wifinya gede,, dan dapatlah di dekat pintu masuk, deket sama satpam, waktu itu satpamnya nggak ada.

"ohh lagi internetan ternyata" nggak tahu dari mana, tiba-tiba satpamnya muncul di belakang gue. untung gue nggak teriak saking terkejutnya "mau nyari siapa mbak???"

what??? nyari siapa.. lah gue kan mahasiswa sini.. gue masih bengong...masih diem .. kemudian satpamnya ngambil amplop coklat yang gue bawa. dan berkata " kalo mau ngasih lamaran kerja di lantai 2 mbak, sebelah kiri ya. dari tadi mondar mandir mondar mandir.."

"yeee bapak, saya mah mahasiswa sini, saya nyari sinyal wifi pak. "
"iya toh? lah ini" pak satpam menunjukkan amplop gue
" itu isinya lukisan pak..buka saja isisnya"
"kirain orang mana kamu dek.. kayak orang mau ngelamar kerja aja. yo wis ..eh?" tiba-tiba bapaknya langsung bengong pas lihat isi amplopnya "gambaran kamu dek?"
"iya , itu dijual loh pak..kalo mau beli boleh..bisa untuk hadiah ulang tahun..dibuatnya pakai pensil...blablabla" gue langsung nyerocos ngepromosiin gambaran..endingnya bapak satpamnya minta nomer telpon gue..katanya ada ponakannya dari dulu nyari orang yang bisa gambar.. hahahha

akhirnya pak satpam pun meninggalkan saya..

end.

Percaya Atau Tidak

malam ini gue nggak tahu pengen aja nulis disini, oke emang yah blog gue ini random banget, ada cerpennya, ada curhatan guenya, ada juga gue pamer-pamernya. iyaa tolong dimaklumin saja..haha
percaya atau nggak... gue bingung kenapa ya ada orang yang kok gue pikir-pikir jahat banget, apa guenya yang berlebihan. gue rasa nggak. tahuk deh kenapa. gue kan baik-baik nanya kok cuman di read aja.. ngeselin yaa.
ya udahlah kalo emang gitu maunya ..aaakkk asli kesel banget gue.
eh ini certanya kenapa nggak nyambung sama judul sih.. oke gue akan fokus ke judul.

percaya atau nggak , yang namanya mahasiswa tinggkat akhir kalo sudah akhir pasti nggak tahu yah ada niat gitu buat nyari usaha yang bisa ngasilin uang gitu. gue rasa apa cuman gue aja yang kayak gitu tapi sih ya gue perhatiin temen-temen guejuga gitu.. mereka mulai mencari pekerjaan, yah walau hanya paruh waktu.

gini-gini kan gue mahasiswa fkip fisika #eaaa. temen-temen gue banyak yang sudah membuka belajar privat, ada yang ngajar les, dan ada juga yang sudah mulai mengajar di sekolah.. lag gueeee... gue malah melenceng ke melukis.

tapi percaya atau nggak pekerjaan apapun itu, mau berhubungan dengan kuliah atau nggak sebenernya nggak masalah. toh ngejalaninnya fun-fun aja kan yaa. oke. sip

Hati yang Melihat

Cerpen Oleh : Dheni Puji Rahayu

Aku sendirian di kamar aku istirahatkan tubuh ini ditempat tidur.Suasananya begitu sejuk. Sudah lama sekali tak menikmati suasana hotel asri ini. Bermalas-malasan di dalam kamar usai perjalanan Palembang-bandung-semarang-Jogjakarta memang menyenangkan. Masih ada hari untuk besok lagi di jogjakarta, selanjutnya nanti akan melanjutkan perjalanan ke Bali.

Mataku menerawang ke langit-langit kamar. Bayangan masa-masa sulit itu tiba-tiba terlintas di pikiran ini. Mencoba menenangkan pikiran tanpa mengingat kejadian yang pernah aku alami. Sakit hati beberapa bulan yang lalu perlahan akan aku coba sembuhkan sendiri. Harusnya diri-sendiri menjadi pejuang untuk menyelamatkan hati. Hati yang sakit sebelumnya akan sembuh dengan sendiri dengan berjalannya waktu.
Banyak cerita yang tergores beberapa tahun, banyak cerita. Banyak kisah-kisah pedih, dan harusnya kisah itu jangan sampai terulang lagi, rasanya sudah bosan jika harus menyakiti hati ini. Biarkan hati ini tenang sejenak. Mataku tertutup perlahan. Belum sempat memasuki dunia mimpi, Tiba-tiba suara ramai-ramai gaduh dari arah luar hotel memaksaku untuk beranjak dari tempatku dan melihat. 
“Siapa yang ribut-ribut sih!”. Pekik hati ini
“Menggangu orang istirahat saja.” Sontakku sambil beranjak dari tempat tidur.

Aku keluar dari kamar langsung menuju ke jendela. Bola mataku langsung kuarahkan kesumber suara. Terlihat gerombolan orang seumuran denganku bermain bola di halaman hotel, ada sekitar 9 orang dengan 3 cewek dan 6 cowok, aku melihat dari atas, yang tadinya ingin marah, melihat keceriaan mereka, aku jadi tersenyum sendiri melihat tingkah polah mereka, tapi rasanya aku mengenali mereka. Seperti pernah ada kedekatan dengan mereka.

“Dan sosok itu” Hati ini bergumam. Pikiran ini langsung menyimpulkan berbagai pertanyaan yang ku lihat samar-samar.  Mataku yang  minus 2,5 itu aku sama sekali tak bisa melihat wajah-wajah mereka begitu jelas, apalagi jarak kami sangat jauh, aku berbalik arah menuju tempat tidur, mencari tas yang di dalamnya kuletakkan kaca mataku, ada beribu pertanyaan di hati ini yang memaksaku untuk segera menemukan kacamataku. Sebuah gejolak hati yang harus aku tenangkan dan pastikan, bahwasanya mata ini akan melihat secara jelas siapa yang yang ada diluar rumah. Hati ini tiba-tiba bertanya, jantung ini berdebar kencang entah karna apa, apa ini benar, ada berbagai macam pertanyaan muncul, mungkinkah gerombolan orang yang bermain bola itu orang yang kukenal, orang yang  dekat denganku.

 Mataku memang tak melihatnya terlalu jelas, tapi hati ini lantang dengan sigap kalo yang dilihatnya adalah hati yang pernah menyentuhnya. Benarkah.. kotak kaca mata aku temukan, aku pegang erat, jantung ini masih bertetak kencang dan semakin kencang.  Aku membuka kotak kaca mata perlahan dan kupakaikan dimataku, aku harus segera memastikan siapa orang yang bermain diluar sana.

Pikiranku langsung terbayang wajah seseorang yang pernah dekat, yang pernah aku sayang, yang pernah membuat aku tertawa dengan keras. Apa mungkin dia? Yang ada di hati, semoga dia bukan orang yang ada dipikiran, semoga. Aku berjalan perlahan, dan kembali menuju ke jendela kamar hotel. Jantung ini terus berdegub kencang tak berirama, jika memang salah akan ku maki-maki hati ini. Lalu ada yang bilang jika hati tak pernah berbohong, aku rasa untuk saat ini hati ini sedang berbohong. Aku harap itu benar. Iya hatiku sedang berbohong. Apapun itu akan kubuktikan dengan melihatnya secara langsung.


Bola mata ini menatap keseluruhan, pandangan yang  jelas, nanar mata yang tajam. Kumpulan pemuda yang bermain itu. “benar kan! Apa coba. Mereka?” Hati ini berteriak kencang. Seolah dia membenarkan bahwa yang dilihat oleh mata ini telah jadi kebenarannya.  Tiba-tiba kaki ini lemas, aku terduduk. Kenapa ada kenangan muncul saat kita ingin melupakannya. Mungkin kamu baru bisa merasakan tulusnya cinta aku, setelah aku mundur dan pergi jauh dari kehidupannya. masih tidak percaya dengan apa yang kulihat ini. Pertanyaan hati ini perlahan terjawab. 
 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates