Malam berganti siang , pagi indah menyapa hiruk pikuk kota palembang yang panas.Pagi hari disambut puspa dengan senyum lebar, seakan pagi ini adalah miliknya dan tak ada seorang pun yang bisa mengambilnya Puspa sudah siap memulai hari-harinya. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan sekolah dipersiapakannya dengan matang.mulai dari pe er sampai ke uang jajan. Hehe yang satu ini jangan sampai tinggal.
Daru tadi berdandan puspa tidak puas-puas juga.. Dari tadi dia menyisir rambut, bedaknya ditebalin, memutar kan badannnya kekanan dan kekiri. Lengkaplah sudah. Sheila kakak perempuan Puspa memperhatikannya dari ambang pintu kamar Puspa yang terbuka lebar.
“Sudah cantik kok “ kata Sheila sambil beranjak pergi dari kamar Puspa.Puspa hanya menanggapinya dengan wajah sinis.
Selain sekolah aktivitas Puspa yang lain adalah membantu tante Maya tetangga apartementnya yang mempunyai anak bernama Heksa. Setiap pagi Puspa harus mendorong kursi roda Heksa turun kelantai dasar apartement. Ini adalah permintaan langsung dari tante Maya pada Puspa. Karena Tante Maya juga harus mengurus Fino adik Heksa,
Puspa keluar dari apartementnya dan langsung menghampiri Heksa yang sudah menunggu.Segera Puspa berjalan mendekati Heksa dan mendorong kursi rodanya kelantai dasar, Sesampainya di bawah, puspa langsung mengantarkan heksa ke halaman tempat Tante Maya sudah menunggu di dalam mobilnya.
Setiap hari tante Maya selalu mengantarkan heksa kerumah mantan suaminya, Tante Maya takut meninggalkan Heksa sendiri di apartement, jadi dari pagi sampai sore Heksa dirumah papanya.Fino adik Heksa pun sekolah tak jauh dari rumah papanya, Jadi pulang sekolah langsung kerumah papanya.
Puspa sangat senang sekali bisa membantu tante Maya , baginya Heksa sudah dianggapnya sebagai kakaknya sendiri. Lagian Puspa juga tidak memiliki kakak laki-laki dan heksa umurnya 2 tahun diatas Puspa. Heksa adalah sosok pemuda yang pendiam, waktunya dia habiskan di kursi roda, padahal dulu Heksa ada seorang yang menyenangkan, tapi karena kecelakaan 4 bulan yang lalu itu membuat Heksa menjadi lumpuh dan tak bisa lagi menjadi heksa yang ceria seperti dulu.
Setelah membantu tante maya puspa siap untuk berangkat kesekolah . Saat puspa melangkahkan kakinya, dari arah belakang terdengar suara yang sama sekali tidak asing lagi oleh Puspa. Suara yang membuat jantung puspa berdetak kencang.Suara yang membuat puspa tercengang,Suara yang membuat puspa diam tanpa kata.
Suara itu. . . dengan satu tarikan nafas Puspa membalikkan tubuhnya, dan tak salah lagi Puspa melihat cowok pujaannya. Puspa melihat sosok tinngi kurus, berponi. Dia adalah kevin , cowok indo turunan Jerman Sunda yang banyak di idolakan oleh semua cewek. Baik itu yang ada di apartemen puspa maupun di sekolah Kevin.
Angin berhembus menampar wajah Puspa yang cantik. Hembusan angin itu sama sekali tak mengusik pandangan Puspa pada cowok bule itu, Senyumnya indah, suara ah, sangat dirindukan,Terlihat oleh Pusap Kevin sedang bercanda dengan security apartement. Selama ini kevin adalah sosk yang ramah pada setiap orang.
Okeh tunggu kelanjutannya.. . .!!!!!!