Sepuluh Kali Lipat, Rani I’m Coming

Cerpen oleh: Dheni Puji Rahayu

Pagi itu, secerah mentari pagi yang mulai berjalan menuju ke langit, Dio Septian seperti biasa berangkat dari rumahnya menuju kampusnya. Hari ini dia adalah kuliah pagi, Dengan matic yang sudah menemaninya sejak dia duduk dikelas XII itu, Dio mengendarainya menyusuri perkotaan kota Palembang menuju kampusnya yang berjarak kurang lebih 5 km dari rumahnya. Sampai diparkiran kampus, ada banyak sapaan yang menyapanya. Perawakannya yang tinggi, dengan badan yang tidak terlalu kurus dan gemuk, kulitnya yang kuning langsat, serta rambutnya yang hitam berkilau, Dio memang menjadi idola bagi kaum hawa, terlebih dia juga seorang  yang paling dikenal di kampusnya, selain dari nilai akademiknya yang lumayan bagus dia memang dikenal sebagi pemain basket yang handal, dia juga seorang kapten dalam tim basket kampusnya.

“Kak Dio, kuliah pagi kak?” kata seorang adek kelasnya yang bernama Filia, yang waktu itu ada diparkiran. gelagat yang menunjukkan perhatian
“iya” jawab Dio sambil mamatikan motornya, Dio turun dari motornya
“kak hari ini ada tanding kan basketnya, kami boleh nonton” ternyata Filia masih ingin banyak bertanya dengan Dio. Dengan senyum khasnya Dio membalasnya,
“boleh saja, ajak teman-temannya yang banyak juga nggak papa, kasih semagat pemain basket kampus kita ya”
“iya kak” jawab Filia, ada senyum kebahagiaan pada dirinya, dia memang mengagumi sosok kakak tingkatnya yang sangat ramah itu.
“kakak ke kelas dulu ya” Dio pamit, dia segera pergi dari parkiran, Filia menganguk sambil melemparkan senyum manisnya pada Dio.  Dio berjalan menuju ke kelasnya yang terletak di lantai 2 gedung Fakultas teknik.  Dilihatnya kearah jamnya, masih ada 15 menit lagi sebelum dosen masuk kedalam kelas, untuk mata kuliah yang ini Dio tak berani ambil resiko, karena dosennya selau on time. Pagi itu Dio dengan senang masuk ke kelas tanpa harus telat. Dia sudah menghabiskan 3 kali jatah kuliahnya, jika pagi ini dia telat lagi entah dia tak akan bisa mengikuti uasnya dan tentunya akan berpengaruh apada nilai akhirnya.  
Sebagai mahsiswa semeter tujuh Dio masih memiliki banyak kegiatan diluar kegiatan akdemiknya, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) basketnya, UKM beladiri karate dan satu lagi dia juga bekerja di toko baju sebagai grapic desainer. Dio Septian adalah sosok pekerja keras, dia bisa membagi waktunya untuk kuliah, organisasi, dan kerja. Udah hampir tiga tahun dia bekerja, dan uang dari hasil kerjanya itu sedikit-sedikit dia tabung untuk mendapatkan barang impiannya yaitu motor byson . walaupun hidup di keluarga yang berkecukupan tak membuat Dio untuk selalu meminta pada orang Tua, dia lebih memilih ingin mendapatnya dengan keringatnya sendiri. Karna dia percaya yang dia lakukannya akan lebih bahagia jika dari kerja keras sendiri, Dengan gayanya Dio masuk ke dalam kelasnya, masih ada 10 menit lagi untuk dosen masuk kedalam kelas, Dio masuk ke dalam kelas, Ternyata bangku sudah banyak terisi penuh, dia duduk di bangku paling belakang,
Sambil menungu dosen masuk kelas, Dio mengeluarkan ponselnya, Dio membuka akun jejaring sosialnya Twitter,
“tweet sajak”
Tak seharipun dalam harinya semenjak Dio memfollow akun itu dia tidak melihat isi Timeline dari pemilik akun bernama  Syaharani, mahasiswa Ilmu Komunikasi di salah satu kampus di Surabaya.  dia mengenal sosok wanita berhijab ini sangat pandai dalam menggunakan diksi tak heran jika banyak sekali followersnya. Dan semua followersnya selalu memuji dengan apa yang ditulis Rani. Termasuk Dio. Dio begitu ramah sampai Rani juga mengenal akrab Dio. Walau hanya kenal sebatas jejaring sosial Dio tahu ada tanggapan positif dari Rani. Setiap sajak yang Syaharani buat selalu aja membuat Dio senang. Dari fotonya Rani juga termasuk cewek yang manis.
Dio memang pintar dalam mengambil hatinya Rani, melalui gambaran yang selau Dio buat Dio berhasil mengambil perhatian Rani dengan membuatkan Rani gambar yang kemudian dikirimkannya melaui twipic twitter.  dari sinilah akhirnya bisa merambah ke chat di wa, wechat line dll. Obrolannya dengan Rani pun jadi makin panjang dan luas mulai dari basket, kuliah Dio, kuliahnya Ranni. Semuanya.  Dio dari dulu ingin sekali bisa bertemu dengan sosok yang diidamkannya itu, tapi jaraknya jauh dan berbeda pulau dengannya membuatnya maih terus menunda untuk menemui Rani.

“eh kenapa sih, ngapain lo yo,” Kata Angga teman dekat Dio . wajahnya menengok ke layar ponsel Dio. Angga sudah paham betul apa yang dilakukan Dio setiap saat pada waktu free  “ah lu stalking mulu kerjanya,  lu temuin deh itu Syaharani, di Surabaya kan? Minggu depan gue sekeluarga mau ke Surabaya, kalo lo mau ikut bisa bareng sama gue”
“Beneran mau ke jawa lu Ga? iya maunya sih, tapi.. nantilah gue masih ada yang mau gue beli”
“jadi uang lo udah terkumpul  bakal beli byson?”
“alhamdulillah, kalo gaji gue bulan ini sudah cair, insya Allah sudah cukup Ga”
“asek !”
Sesaat kemudian dosen masuk dalam kelas, perkulaihan dimulai. Semua mahasiwa teknik elektro itu fokus dalam  menerima perkuliah, usai perkuliahan selesai. Dio langsung menuju ke kampus tempat timnya akan bertanding. Tempat pertandingan yang ramai, Dio juga melihat beberapa adik tingkatnya melihatnya bertanding, tak hanya tu pendukung dari kampusnya juaga banyak yang memberi semangat. Dio bersama Timnya bersiap bertanding.

Usai pertandingan Dio tak langsung menuju rumah, dia akan mempir ketempat kerjanya, hari ini dia akan mendapatkan gajinya selama sebulan ini, dan dengan gajinya ini dia akan bisa mencukupi uang tabungannya utuk membeli barang yang dia inginkan sejak tiga tahun lalu. Dio masuk dalam kantornya. Masih menunggu, Dio kembali memainkan ponsel androidnya. dia menuju ke tab mentionnya ternyata ada mention dari Rani.

Kak @Dio bisa kali minta desain gambar lucu lagi :D,

Dio tersenyum, baru kali ini Rani meminta padahal biasanya Dio mempromosikan  sendiri gambarnya. Baru ngetik satu huruf tiba –tiba Dio dipangkail Wawan, atasan di kantornya.
“Iya pak, “ Dio berdiri dari duduknya dan mendekati bosnya itu.
“ini” wawan memberikan amplop pada Dio, tak seperti biasa amplopnya kelihatan lebih tebal dari biasanya. Dio menerimanya dengan peraaan yang aneh. “kenapa kamu Yo”
“kelihatannya kok banyak banget pak ya”
“Itu gaji kamu, selama setahun terakhir ini omset penjualan kita melunjak tajam Yo, semuanya sangat menyukai desain kamu, itu saya beri gaji 10 kali lipat dari biasanya, untuk bulan depan gaji kamu juga saya naikin 70 %”
“Alhamdulillah. wah terimakasih pak.”
Dio pamit pulang, dia bahagia sangat tak terkira, dia tidak menyangka mendapatkan gaji sepuluh kali lipa, itu artinya adalah gaji selama sepuluh bulan bekerja. Sebuah perjuangan yang sangat baik, dengan uang itu Dio tak hanya bisa membeli yang dia inginkan selama ini tapi dia juga mendapatkan sisa uang yang berlebih. Melihat itu Dio jadi ingat penawaran dari Angga di kelasnya tadi pagi, ada gurat senyum kembali terpancar darinya. Dio mengambil ponsel, dia ingat ada yang belum dia selesaikan tadi. Iya membalas mention dari Rani.

@Ranni iya boleh, kamu ingin desain yang seperti apa aku turutin Ran, akan lebih baik kalo buatnya bisa barengan ! :{D


Hal yang membahagaiakan, ada gurat senyum pada diri Dio yang dia lakukan yang terbaik dan yang membuatnya bahagia. itulah perjuangan. Perjuangan yang ulet pada akhirya akan mendapatkan yang terbaik pula.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates