dan jam 5 pagi setelah persiapan ini itu, sarapan, dan memakai pelampung kita digiring ke pelabuhan naik perahu, perahunya ukuran sedang gitulah. gue kira berangkatnya udah jam 6an gitu dan itu ternyata jam 5 pagi . kurang malah, mataharinya udah naik terang banget, karena kalo di palembang kan jam 5 masih gelap, dan Madura ini udah terang benderang. perjalanan dimulai, jreng-jreng.
naik kapal, dan bermuatan 18 orang perjalanan pun dimulai, ombaknya Ya Allah, gue banyak doa aja selama perjalanan nyebrang menuju ke Gili Labak. mana perahunya kecil ombaknya gede, terus banyak yang muntah, mabuk laut dan jangan sampai gue ikut-ikutan mabuk. dan alhamdulilah gue nggak mabuk. kuncinya biar nggak mabuk makan yang keyang ya.,gue tetep tenang iya tenang pas ombaknya tenang aja, kalo ombaknya lagi gila-gilanya guenya teriak gak jelas. hha. gue duduknya posisi agak tengah, jadi nggak ngerasain banget ketika perahu dihantam ombak, yang paling kerasa yang bagian depan sama belakang. yang duduk bagian depan malah basah kuyup kena ombak. airnya kelewatan banget masuk-masuk perahu gaes.
dan setelah dua jam perjalanan yang wah, berasa mau ditelen sama laut akhirnya kami sampai juga di Pulau Gili Labak yang notabene penghuninya adalah asli orang Madura
nah ini perahunya, Gili Labak, Sumenep, Madura |
sekitar jam 7an sampai di Pulau Gili Labak. ada yang langsung foto-foto, ada yang langsung ke WC, dll. gue ke WC terus makan dulu. perjalanan laut bikin laper banget, jadilah gue beli makanan di Pulau Gili Labak. gue beli nasi telor yang jual mbah-mbah gitu asli Madura. mbahnya pakai bahasa Madura gitu, dan gue nggak ngerti.
setelah kenyang, mulai deh perjalan di Gili Labak, dengan modal kamera Canon 1100D, gue mulai hunting foto di Gili Labak. pasirnya putih, airnya bening.
jam 14.00 kami kembali lagi ke pelabuhan Kalianget, Sumenep. karena kalo kesorean ombaknya bisa gede lagi. dan pas perjalan siang hari ombaknya tenang, gue bisa tidur di kapal meski panasnya luar biasa banget. jam 7 malam kembali pulang lagi deh ke Surabaya .