Rindu Menari, Kehilangan Bernyanyi. Selamat Tinggal

foto: google
Masih ingat kenangan dua tahun silam tatkala kita bertemu dan saling mengenal.
Tak peduli posisi, kecepatan, dan percepatan, apapun itu kita pernah tertawa bersama
Ini adalah hak prerogatif tuhan.
Ada pertemuan, rindu,  perpisahan, dan kehilangan
.
Guruku pernha berkata, perpisahan adalah sebuah jalan lurus terbelah dua
Kita yang dulu bersama, berpegangan erat, harus menelan pil pahit Raksi Fisi
Percuma aku usaha dengan gaya konservatif, sementara energi darimu tak kudapatkan
Ada baiknya aku menjauh, untuk sesuatu yang terus menyakiti
Coba jelaskan apalagi yang lebih buruk dari menyaksikanmu pelan-pelan pergi?

Kita bukanlah pasangan sudut evaluasi yang memberikan jarak terjauh yang sama
Sehingga wajar jika keduanya saling menghilang dari jangkauan
Aku mengerti, kamu hanya tidak ingin melukaiku lebih dalam lagi.
Kemanapun air mata ini berakhir, semoga suatu saat nanti akan berakhir bahagia.

Aku suka cara Tuhan mempertemukan kita,
Aku juga suka cara Tuhan memisahkan kita
Aku belajar dewasa!
Biarkan aku berjalan sendiri menyusuri jalanan masa depan
Bagiku bersamamu walau tak selamanya adalah lebih dari sebuah memori indah

Atas nama senyum dan tawamu. Aku pergi. selamat tinggal.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Web Templates