|
foto: google |
dan hari itu. kita yang terbiasa terpisah jauh, menyapa melalui telepon selular bisa berada di tempat dalam waktu yang sama. Sebuah meja kecil yang menjadi pemisah, kita saling melempar senyum lebar, gurat senyum ini memang tak indah tapi itu tulus untukmu. Bersama menyeduh teh berisikan rindu-rindu yang masih hangat. Sehangat tatapan matamu untukku.
Hanya ada aku dan dirimu. kau tahu, saat itu aku benar-benar tak mempercayai kau ada dihadapku. Semua senyummu terekam sempurna diingatan ini. Aku ingin pertemuan ini akan ada lagi, agar akan muncul lagi senyuman-dan canda tawa yang kita ciptakan berdua.
0 komentar:
Posting Komentar